Tolak Kenaikan Harga BBM, PKS Tak Kompak

Kamis, 06 Juni 2013

JAKARTA-Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring mengatakan, Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin sudah sepakat mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, sikap itu berbeda dengan pernyataan politisi PKS yang diungkapkan ke publik. Akan tetapi, Tifatul membantah bahwa partainya tak satu sikap soal ini.

"Saya pikir itu akan dibahas lagi. Kalau ada wacana di bawah, nanti akan diputuskan di rapat dewan pimpinan tingkat pusat partai (DPTP)," ujar Tifatul di Kompleks Parlemen, Rabu (5/6).

Mantan Presiden PKS itu menyebutkan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan DPTP yang diperluas dengan dihadiri para menteri dari PKS serta pimpinan fraksi. Namun, Tifatul tak menyebutkan waktu penyelenggaraan rapat tersebut.

"Nanti saya bicara dengan Presiden PKS. Intinya supaya satu sikap nanti sehingga ini semua perlu dibicarakan karena sikap kami belum jelas. Saya pikir koalisi itu seiring dan sejalan," kata Tifatul.

Saat ditanya tentang spanduk-spanduk PKS yang menolak rencana kenaikan harga BBM, Tifatul mengaku tak tahu siapa yang memasang spanduk itu. Keberadaan spanduk-spanduk itu, kata dia, juga harus dibicarakan. Ia memastikan bahwa hingga saat ini PKS berkomitmen mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.

Sebelumnya, PKS tidak hadir dalam rapat Sekretariat Gabungan yang dilakukan pada Selasa (4/6) malam kemarin di kediaman Wakil Presiden Boediono. Rapat ditujukan untuk menyatukan pendapat terkait kenaikan harga BBM.

Sikap PKS yang berseberangan dengan partai koalisi itu pun mengundang berbagai respons, terutama dari Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Nurhayati Ali Assegaf bahkan menuding PKS "lain di depan, lain di belakang". Artinya, PKS dinilai tidak konsisten karena berbicara menolak kenaikan harga BBM di luar, tetapi tetap ingin mengamankan posisinya di koalisi. (rep05)