Woww... Cina Pecat Enam Juta PNS

Rabu, 02 Maret 2016

Beijing-Berbagai upaya dilakukan negara Cina untuk menngkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satunya dengan cara memberhentikan banyak pegawai negeri sipil (PNS). Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 6 juta jiwa. Pengurangan akan dilakukan dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang. 
 
Selain alasan efisiensi, pemangkasan jumlah pegawai pemerintah sebanyak 5 juta sampai 6 juta orang itu juga berkaitan erat dengan polusi. Dengan jumlah pegawai yang lebih sedikit, kinerja sektor industri akan meningkat. Juga, tentunya, polusi yang dihasilkan akan berkurang. Sebab, para pemilik pabrik akan benar-benar memperhitungkan untung-rugi sebelum memasuki tahap produksi. 
 
”Ini akan menjadi program efisiensi paling besar dalam waktu dua dekade terakhir,” kata sumber pemerintah pusat seperti dilansir Reuters Selasa (1/3/2016). Karena itu, untuk meminimalkan benturan, pemerintah akan merumahkan para pegawai secara bertahap sampai maksimal tiga tahun ke depan. Pemerintah juga menyiapkan anggaran 150 miliar yuan (sekitar Rp305,5 triliun) untuk mendukung kebijakan tersebut. 
 
Dalam kebijakan efisiensi itu, pemerintah bakal memprioritaskan perusahaan-perusahaan zombi. Yakni, perusahaan yang sebenarnya sudah tidak melakukan proses produksi tapi tetap bertahan. Rata-rata, perusahaan zombi bertahan supaya tidak memecat karyawan. Terutama karyawan yang mengurusi administrasi kantor. 
 
Perusahaan zombi itu khawatir, jika para pegawai administratif tersebut dirumahkan, angka pengangguran bakal membengkak. Dampaknya, akan muncul berbagai masalah sosial baru. Karena itu, demi menjaga stabilitas negara, pemerintah terpaksa mempertahankan para pegawai administratif tersebut. ”Tahun ini prioritas kami adalah menutup seluruh perusahaan zombi,” tegas Perdana Menteri Li Keqiang. 
 
Selain perusahaan zombi, industri pertambangan batu bara dan baja akan terdampak efisiensi. Yin Weimin, pejabat Kementerian SDM dan Keamanan Sosial, mengatakan bahwa jumlah pekerja tambang dan baja yang akan dirumahkan mencapai 1,8 juta orang. ”Selain tambang batu bara dan baja, prioritas efisiensi pemerintah yang lain adalah industri semen, pembuatan gelas, dan galangan kapal,” terangnya.(rep05)